Friday, November 23, 2012

God’s Encouraging Words for Me Today (23 Nov '12)


Saat teduh:
... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)

Apa yang kita biarkan menguasai pikiran kita akan sangat memengaruhi tindakan-tindakan kita. Ketika kemarahan, keluhan, kesedihan, mulai menguasai diri, tahan diri untuk langsung bereaksi. Datanglah pada Tuhan memohon damai sejahtera-Nya melingkupi. Minta pertolongan Tuhan untuk mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang berkenan di hati-Nya.

TUHAN, KUASAI PIKIRANKU DENGAN PIKIRAN-MU,
AGAR AKU DAPAT MELAKUKAN HAL-HAL YANG MENYUKAKAN HATI-MU.


Bacaan ketika di busway:
"Sesungguhnya rasa duka yang timbul akibat kehilangan yang kita alami di satu sisi merupakan sebuah bentuk protes (tidak nrimo) terhadap kefanaan, tetapi di sisi lain adalah sebuah ekspresi kerinduan akan "sesuatu" yang abadi, yang tidak dapat hilang, tidak dapat meninggalkan, dan tidak dapat diambil dari kita untuk selama-lamanya."
 
"ketika kita dikosongkan dari apa yang kita kasihi dan apa yang kita rasa penting, hal itu akan membuat kita terhempas sampai di dasar, namun tidaklah berarti Allah telah meninggalkan kita. Allah hanyalah menyingkirkan rintangan-rintangan yang menghalangi kita untuk dipenuhi lebih banyak dan lebih limpah dengan diriNya"


Ayat di blogku hari ini:
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
(Roma 5:3-5)


**

Ah, You know me so well God. You know about my heart, my cry, my grief, my need so well.

***

Hari ini aja cerah banget ren! Sepanjang hari lagi! (tumben, setelah setiap hari hujan terus)
So, masa mau kalah sih sama cuaca? huh?
Enggak doooonk ^^ Haha
ThankYou God. i love You.
And i wannawanna love You with all my heart, my soul, my strength, my mind.
Keep giving me strength.

Tuesday, November 20, 2012

Aku Takut Aku Kegeeran

(cuma mau copas aja note pertamaku di grup facebook PMK STAN yang di-post pada 13 Juni 2011 pukul 01.40.)


Aku takut ketika aku bilang aku percaya kepada Kristus, tapi ternyata aku gak sadar aku kurang beriman dalam pergumulan2ku di dunia, ketika aku takut masalah2ku tak kunjung selesai, meragukan kebesaran Tuhan dan karyaNya.

Aku takut kalau aku bilang Roh Kudus ada dalamku, tapi ternyata aku tidak memiliki buah Roh itu,
atau aku takut ketika aku merasa aku punya buah Roh, tapi ternyata tidak semuanya, dimana buah Roh bukanlah buah Roh ketika kasih ada tapi sukacita gak ada, atau ketika kelemahlembutan ada, penguasaan diri tidak ada.

Aku takut kalau aku merasa bahwa aku memiliki kasih, tapi ternyata aku gak sadar bahwa aku sering tidak sabar terhadap kesalahan orang lain, aku cemburu melihat harta dan karunia2 orang lain, aku sombong dan lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain, aku mudah marah dan masih terus mengingat-ingat kesalahan orang lain. Aku takut aku merasa aku sudah mengasihi sesamaku, tapi aku gak sadar aku sering enggan memberi kepada orang yang membutuhkan, aku enggan menegur saudaraku karena takut gak disukai, atau takut adanya ketegangan dan ketidaknyamanan. Aku juga takut ketika aku merasa aku mengasihi temanku, saudaraku, tapi aku gak sadar bahwa kadang aku berpikiran negatif tentangnya, membicarakannya di belakang, dengan tidak mengatakan langsung saja sebenarnya kepadanya.

Aku takut ketika aku merasa ada sukacita di hatiku, tapi aku sering sedih dan khawatir akan suatu hal dalam masa depanku, aku gak sadar sering mengasihani diri sendiri. Aku takut ketika aku tahu bahwa sukacita sesungguhnya adalah cukup tahu bahwa namaku sudah terdaftar di surga, tapi aku masih fokus dan terjebak kesedihan/keresahan dalam masalah2 jangka pendek (dunia).

Aku takut ketika aku merasa bahwa aku hidup dengan damai sejahtera, tapi  aku gak sadar aku tidak mengejar perdamaian itu. Aku takut ketika aku sudah sangat tahu bahwa aku dengan orang percaya lainnya adalah anggota dari Satu Tubuh, tapi aku tidak merasa memiliki mereka, aku berperang dengan mereka, masih memelihara ketidakselarasan dan sengketa. Hmmh.. sungguh ironis..

Aku takut ketika aku merasa aku memiliki kesabaran, tapi ternyata aku gak sadar aku sering menggerutu tehadap kekurangan orang lain, aku ingin cepat-cepat saja keluar dari masalah2/kesulitan2 dunia, aku ingin Tuhan segera menjawab doaku, bahkan ingin segera Tuhan mengabulkan doaku.

Aku takut ketika aku merasa aku memiliki kemurahan, tapi aku gak sadar ternyata aku hanya menunjukkannya pada orang2 terdekatku: keluarga, teman, tetangga yang disukai; aku tidak menunjukkannya kepada musuhku, dan tidak berbuat baik kepada mereka. Aku takut ketika aku bilang aku tahu apa itu murah hati, tapi ternyata aku nggak peka terhadap orang lain dan sungguh2 menginginkan kebaikan mereka.

Aku takut ketika aku merasa aku memiliki kebaikan dalam diriku, tapi ternyata aku tidak menunjukkannya mulai dari rumahku, aku enggan membuang sampah, enggan mengerjakan pekerjaan rumah. Dan aku takut ketika aku bilang aku memiliki buah kebaikan, tapi ternyata aku melakukan pekerjaanku nantinya di kantor hanya untuk menjadikannya sebagai peluang untuk menjadi kaya, untuk mencari ketenaran, bukan karena memandang bahwa itu kesempatan dari Tuhan yang telah merencanakan pekerjaan baik untuk ku lakukan (Efe 2:10 *ayat sidiku :D).

Aku takut ketika aku merasa aku juga memiliki kesetiaan, tapi aku gak nyadar bahwa ketika aku dikasih kritikan sedikit atas kesalahanku, udah langsung down, nyerah, menganggap itu telalu berat untukku. Aku takut ketika aku bilang bahwa kesetiaan ada di dalamku ketika aku melayani Tuhan, tapi aku gak sadar aku sering lalai dalam melakukan tugas2ku, sering tidak ontime, kurang menghargai waktu, tidak dapat diandalkan, dan tidak dapat dipercaya.

Aku takut ketika aku merasa aku sudah cukup lemah lembut, tapi aku gak sadar ternyata kadang aku gak menjaga kata2ku, sering keluar kata2 atau cara yang kasar yang bisa melukai orang, sehingga tidak membuat orang lain merasa nyaman..

Aku takut ketika aku pikir aku sudah cukup menguasai diri, tapi ternyata aku nggak sadar aku masih membiarkan pikiran2ku untuk berpikiran negatif terhadap sesama, mereka-rekakan agar sesuatu berjalan sesuai dengan keinginanku.

Hmmhh..
Aku takut kalau aku bilang aku murid Yesus, yang memiliki teladan yang luar biasa akan kerendahan hati, dan ketika aku merasa bahwa aku juga sudah memiliki kerendahan hati, tapi aku gak sadar, aku masih sering ingin menonjolkan diriku, menunjukkan ini aku, ingin orang melihat kebesaranku, atau ingin orang memuji kerja kerasku/prestasiku, tidak mau menerima kritikan, tidak mau diajar, atau tidak cukup rendah hati untuk mengakui kesalahanku ketika dikoreksi oleh orang percaya lain, bertahan dalam pemikiran2ku yang salah, yang sebenarnya tidak menghasilkan pertumbuhan imanku ke arah Kristus. Aku juga takut kalau aku berkoar2 akan suatu hal, ternyata aku tidak mengerti akan hal itu, tidak mengerti bahwa ada hal yang sesungguhnya lebih esensiil dari itu, yaitu INJIL DIBERITAKAN.


Kesimpulan:
Aku takut ketika aku sangat merasa bahwa aku adalah hamba Tuhan, muridNya, anggota tubuhNya, tapi ternyata aku tidak sadar aku tidak menghidupi karakter seorang hamba, murid, atau anggota tubuhNya, ketika aku tidak memperjuangkan KERENDAHAN HATI, KASIH, SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA, KESABARAN, KEMURAHAN, KEBAIKAN, KESETIAAN, KELEMAHLEMBUTAN, PENGUASAAN DIRI, dan KESATUAN.

Hmmh..Aku takut.
Ya, aku takut kalau ternyata masih banyak kegeeranku lainnya..

Wednesday, November 7, 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK


Pertama, aku akan mensosialisasikan sampai ke pelosok Indonesia apa sebenarnya pengertian dari kata “korupsi” yang mau terus diberantas itu, serta bahayanya (sedetil-detilnya) baik bagi orang lain maupun diri sendiri.
Menurut KBBI, korupsi adalah penyelewengan/penyalahgunaan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Kalau saya simpulkan, korupsi adalah SEGALA upaya untuk memindahkan uang yang harusnya benar-benar untuk kepentingan rakyat menjadi miliknya. Termasuk di dalamnya, perjalanan dinas & konsinyering yang tidak ada manfaatnya sama sekali, serta penyerapan anggaran (yang selalu berlebih banyak tiap tahun) untuk hal-hal yang tidak perlu.

Kedua, aku akan mengajukan permohonan kepada Presiden dan DPR untuk merevisi UU No.30/2002 pasal 11 yang menyatakan bahwa tipikor yang diberantas oleh KPK hanyalah tipikor yang nilainya 1 milyar ke atas. Mau jadi apa Negara ini kalau tipikor-tipikor yang senilai Rp. 999.999.999 tidak ditangani oleh KPK?

Ketiga, aku akan berantas korupsi yang sedang merajalela di pemerintahan (khususnya instansi tempat kerjaku sekarang). Aku telah lihat sendiri bagaimana uang Negara sering habis begitu saja tanpa ada hasil yang didapatkan (apalagi hasil untuk kepentingan rakyat). Juga aku udah bosan lihat moral para pegawai yang maunya terima duit melulu, tapi ogah-ogahan mengerjakan tanggungjawabnya. Moral seperti itu telah berakarurat dalam kebanyakan diri PNS. Itulah sebab kenapa korupsi tak kunjung habis bahkan berkurang di negeri ini.

http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/476/Reniwan%20Agustina%20Purba.html