Berapa banyak di
antara kita yang sering mengucapkan kata “terima kasih”?
Atas hal-hal apa saja
kita biasanya mengucapkannya?
Kalau aku, tak
terhitung dan tak tersebutkan. Haha
Dimulai dari pagi di
kehidupan sehariku, trimakasih atas pelayanan pak supir T15A, kondektur
TransJakarta, pak polisi yang membantuku nyebrang ke kantor, atas jasa penjual
makanan, atas jasa OB yang membawakan makananku, atas jawaban di telpon, atas
kebaikan hati teman-teman yang suka menolongku, dan atas yang lain yang tak
tersebutkan itu.
Aku berprinsip, setiap
usaha orang lain yang berhubungan dengan kepentinganku harus kuberi apresiasi,
setidaknya dengan mengucapkan kata “terima kasih”. Somehow, menurutku, kata itu
juga bisa sedikit menciptakan suasana kekeluargaan, kehangatan, asal diucapkan dengan
tulus.
Seringnya aku
mengucapkan terimakasih, ternyata itu jadi masalah! Utangku jadi
banyaknyaknyaknyak!
Bagaimana tidak?
Terima kasih, terima
kasih, terima kasih, terima kasih, terima kasih…….aaaaaaaaaa
Siapa sih orang Indonesia yang ciptain
frase itu? Kenapa sih harus dua kata itu yang diucapkan sebagai apresiasi atas
kebaikan, atas apapun yang kita terima dari orang lain???
Kata “terima” dan “kasih”.
Apa kamsudnya iniii??
Hmmh. Barutau dari inanguda (tante)ku. Ternyata,
dengan mengucapkan kata “terima kasih” atas segala sesuatu yang kita terima dari orang lain (dan dari Tuhan -Si Maha Kasih- tentunya :D), kita pun sedang berjanji untuk kasih juga kepada orang lain. Setelah ada
kata kerja “terima”, harus diikuti pula dengan kata kerja “kasih”. Kalau tidak
mau "kasih"? Yasudah, cukup gunakan kata “terima” saja. :D
Kembali ke pertanyaan
di atas, atas apa saja biasanya kita mengucapkan “terima kasih”? Banyak.
Oke,
kita simpulkan: atas pertolongan dan pelayanan. Atas segala sesuatu untuk kebaikan
kita.
** merenung **
Selamat menghidupi
setiap kata yang keluar dari mulut kita.
Selamat berintegritas. Dan
udah mau baca, dan mau menemaniku bayar utang :D
*eh by the way, keren ya bahasa Indonesia! B)