Hari ini aku baru tersadar
bahwa ada untungnya (maksudnya) juga kenapa Tuhan ngijinin aku dibayar per
bulannya oleh Negara hanya sebesar Rp. 850.000/bulan.
Kemarin-kemarin hanya
tau mengumpat saja dalam hati, “bisa-bisanya Negara ini tega ngasih honor ke kami
dengan nilai seminim itu (yang jauuuh di bawah UMR, apalagi untuk lokasi
seperti ibukota yang biaya hidupnya wahwahwah), belum lagi kalau kena potongan
sekian persen kalau telat (karna macet) dan kalau gak masuk (karna sakit)."
Kini aku mengerti..
Tuhan sedang melatihku!
Tersadar tadi, ketika
lagi ngobrol2 sama seorang mas-mas di kantor, dia bilang gini,”lu masih bisa kaya
gini khan karna belum punya anak, apalagi kalau ntar anak lu sakit, pasti butuh banyak
banget biaya ini itu”. Aku cuma diam senyum ngangguk-ngangguk, tapi dalam hati
sempat protes mau bilang,”tapi khan honorku skarang masih 850.000 mas! Ya mungkin
akan sama lah sulitnya/deritanya untuk nahan diri buat gak macem2 kekgitu.”
Setelah masnya pergi..
aku merenung sesaat, berpikir “iya ya, ada untungnya juga aku skarang masih
diberi honor tiap bulannya hanya sebesar Rp.850.000, di saat aku masih gigih2nya
memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Coba kalau begitu masuk ke tempat ini
aku udah langsung nerima gaji normal (yakni sekitar 4jutaan), mungkin gak bakal
berasa samaku sulitnya menahan diri untuk gak nerima yang macam2 itu. Lantas
bila di kemudian harinya aku bakal menghadapi kondisi-kondisi sulit seperti yang
disebutkan si mas-mas itu, dan bila pada saat nanti itu passionku untuk mempertahankan kebenaran itu udah mulai redup (jangan
sampai, Tuhan), aku mungkin bakal susah setengah mati untuk nolak yang macam-macam
itu,, apalagi kalau ‘itu’ sudah dihidangkan begitu saja di depan mata, seperti
yang sudah-sudah. Hmm..
Oke, it’s no matter
again, kalau sampai sekarang, demi meminimalisir biaya hidup, aku masih harus pulang pergi cibubur-senen tiap
hari; merasakan asap-asap kendaraan ibukota selama kurang lebih 4 jam; bela-belain udah
mesti bangun jam 4 pagi dan udah ngantuk jam 8an malam; dan gak bisa ikutan kalau ada acara kumpul-kumpul sama teman-teman pulang kerja. Aku rela. Aku rela, kalau dengan
begini Tuhan sedang mempersiapkan diriku untuk sesuatu yang lebih besar lagi nanti di
depan sana.
Dan aku yakin Tuhan akan
terus beri kekuatan.
Thanks for this training, God :')