Sunday, September 1, 2013

I love Your way! #2

Kalau di edisi #1 yang lalu aku (akhirnya) bersyukur untuk Jakarta sebagai kota penempatanku untuk jangka waktu yang panjang, kali ini aku bersyukur dan cintaaaa banget sama pekerjaanku. No, ini bukan karena sering jalan-jalan ke daerahnya (walau kuakui itu juga kadang membuatku senang. KADANG loh ya, karena kadang juga malees banget buat packing, terbang, dan menghabiskan beberapa hari dan tenaga di daerah lain di saat aku lagi pengen banget ada di Jakarta). But because, I've found the passion! Aku udah merasakan bahwa pekerjaan ini udah sesuai banget-banget dengan diriku. Diriku yang suka berpikir dan menganalisa. Diriku yang suka berkenalan dan berteman dengan banyak orang. Dan diriku yang sangat ingin bikin senang (melayani) orang lain lewat pekerjaanku.

Well, aku ceritain sedikit di kerjaaanku itu ngapain aja.

Jadi aku ini ditempatkan di Sekretariat Jenderal (Setjen)nya Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Setjen itu semacam "ibu" bagi 11 instansi Kemenkeu lainnya. "Ibu" yang ngurusin segala tetek bengeknya semua instansi (unit eselon 1) di Kemenkeu. Oleh karena itu antar unit eselon 2 di dalamnya, kagak ada pekerjaan yang sejenis. Gak kayak misalnya Ditjen Pajak, tentu semua unit eselon 2 nya pekerjaannya ya berbau-bau pajak lah, atau Ditjen Bea Cukai, ya semua unit eselon 2 nya berkenaan dengan bea dan cukai gitu, begitu juga dengan instansi Kemenkeu lainnya. Kalau di setjen itu bener-bener heterogen banget dah, kayak gado-gado. Ada Biro SDM (ngurusin SDM-nya Kemenkeu), biro Hukum (ngurusin hukum dan peraturan2 yang ada di Kemenkeu), Biro Perencanaan dan Keuangan (ngurusin perencanaan/anggarannya), dan biro-biro lainnya.

Nah, di biro manakah aku ditempatkan?
Biro Perlengkapan! :)

Pertama kali dengar namanya, kirain kerjaannya bakal angkat-angkat barang getoh kayak di seksi perlengkapan di acara-acara pada umumnya. Haha Ditambah lagi kesembilan temanku yang bareng ditempatkan kesini itu cowok semua. Aku sendiri yang cewek dari bersepuluh. Sempat mikir juga, jangan-jangan biro SDM (Biro yang ngurusin penempatan) ngira aku ini juga cowok, secara emang udah banyak orang juga yang pernah ngirain aku itu cowok dari namaku yang memang unik ini. hahaha

Eh ternyata bukan. Biro perlengkapan itu ngurusin/ngelolain Barang Milik Negara (BMN)-nya Kemenkeu. Iya jadi, Kementerian Keuangan itu selain sebagai Pengelola Barang (fungsi ini dipegang oleh Ditjen Kekayaan Negara), ia tentunya, sebagai salah satu dari Kementerian/Lembaga (K/L), juga berlaku sebagai Pengguna Barang. Nah, fungsi sebagai Pengguna Barang inilah yang menjadi tugas Sekretariat Jenderal yang diturunkan lagi ke Biro Perlengkapan, biroku.

Jadi di Biro Perlengkapan itu ada 4 Bagian (unit eselon 3). Bagian Perencanaan BMN, Bagian Bimbingan dan Layanan Pengadaan (BLP), Bagian Pengelolaan BMN, dan terakhir, Bagian Penatausahaan BMN. Waktu masih rolling ke semua bagian, tiap kali ditanya pengennya ditempatkan di bagian mana, aku selalu jawab, mau di Pengadaan (BLP). Selain karena Kepala Bagian(Kabag)nya aku pikir yang paling menyenangkan di antara semuanya, aku juga merasa tertantang untuk terjun ke ranah yang katanya sangat beresiko itu.

Tapi ternyata setelah rolling berakhir, aku ditempatkan di Bagian Perencanaan BMN. Hmmh.. gak kecewa-kecewa amat sih, hanya saja keinginan untuk masuk Pengadaaan itu masih tetap ada, dan berharap segera dimutasi ke bagian Pengadaan (BLP). Tapi sekarang juga udah sulit bagiku untuk masuk ke Pengadaan karena kata Kabag-nya, yang masuk kesitu harus udah lulus ujian sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dulu, sementara aku masih belum lulus juga. Haha. Baiklah.

Well, bagian Perencanaan BMN. Bagian yang paling kagak ada kerjaannya. Begitu kesan kami (aku dan temen-temen seangkatan) yang waktu itu masih jadi anak magang yang sudah rolling ke semua bagian. Beberapa bulan di dalamnya pun aku masih sering nganggur. Akhirnya aku pun sering menghabiskan satu hari di kantor itu tanpa ada bekerja sama sekali. Hanya baca buku dan browsing-browsing. Maafkan aku telah "magabut", Negara.

Tapi sekarang, setelah mengamati, mempelajari (baca-baca PMK), dan melalui setahunan di dalamnya, aku mulai ngeh, harusnya disini itu ngapain aja.

Bagian Perencanaan BMN itu menganalisis dan merencanakan kebutuhan BMN yang ada di Kementerian Keuangan. Perencanaan itu sangat vital adanya. Seperti kalimat bijak yang sering kita dengar, "gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan". Oleh karena itu, untuk menghasilkan perencanaan yang matang dan efektif untuk jangka waktu yang panjang, sangatlah dibutuhkan analisis yang mendalam, bukan yang cetek-cetek saja 'yang penting jadi'. (Sayangnya, ini yang masih sering terjadi hingga saat ini.)

Itu sebab kenapa pekerjaan ini mengharuskan kami untuk turun ke lapangan (ke satker-satker Kemenkeu yang tersebar di seluruh daerah Indonesia). Karena kami memerlukan data dan fakta yang akurat mengenai kondisi lapangan dimana satker-satker yang mengusulkan pengadaan gedung kantor, rumah dinas, dan kendaraan dinas operasional itu berada.

Analisis, i do love this activity actually! Memang sih dari tahun lalu udah tau disini itu emang harusnya kerjaannya menganalisa-analisa kebutuhan. Tapi dari dulu itu kurang berasa aja dorongannya. Dan sekarang, gak tau kenapa (tau dink kenapa :D) cintaku semakin kesini semakin besar sama pekerjaan ini. Aku sampe ke perpus buat cari dan pinjam buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan ini. You know? Ke perpus dan pinjam buku gituan adalah hal yang sangat langka bagiku :D Dulu aja waktu masih kuliah, aku jaraaang banget ke perpus, walau sering ada tugas sekalipun. Aku merasakan semangat belajarku kali ini justru lebih besar dari ketika aku masih studi dulu. Hmm, mungkin karena aku mulai bisa melihat secara real untuk apa aku belajar. :)

Yap, aku belajar agar aku memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa. Aku memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa untuk menghasilkan perencanaan yang matang dan efektif untuk jangka waktu yang panjang. Aku menghasilkan perencanaan yang matang dan efektif untuk jangka waktu yang panjang untuk melayani kebutuhan BMN semua teman-teman pegawai di Kementerian Keuangan khususnya yang di daerah. Aku melayani kebutuhan BMN semua teman-teman pegawai Kemenkeu di semua daerah untuk membuat mereka senang dan merasa terperhatikan. Aku membuat mereka senang dan merasa terperhatikan agar mereka pun terdorong untuk bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai pelayan rakyat. Aku mendorong rekan-rekanku untuk bekerja dengan sebaik-baiknya agar rakyat Indonesia pun semakin merasakan nilai baik dan manfaat dari pemerintah. Aku membuat rakyat Indonesia semakin merasakan nilai baik dan manfaat dari pemerintah agar semua rakyat Indonesia dapat dan terus memiliki rasa optimisme dan cinta yang mendalam pada Indonesia. Aku membuat rakyat Indonesia semakin mencintai dan memiliki optimisme yang besar pada Indonesia agar Indonesia pun dari hari ke hari mengalami perbaikan yang terus menerus dan menuju kepada kesempurnaan. It's my dream.

Jadi ternyata sangat penting ya bagi kita untuk melihat jauh ke depan. Dengan begitu, kita semakin didorong untuk tetap terus doing and giving the best sekalipun kadang bisa saja jenuh dan capek dalam menghadapi dan mengerjakan yang ada sekarang di depan mata. Ibarat seorang pekerja bangunan yang sedang bekerja ditanya "sedang apa?" tidak lagi berkata "sedang menyusun batu-batu bata", tapi menjawab dengan penuh keyakinan "sedang membangun istana yang megah!" Kita pun hendaknya, bila ditanya "sedang apa?" tidak lagi menjawab "sedang ngetik-ngetik saja", "sedang fotocopy", "sedang membaca", "sedang dinas ke daerah", tapi menjawab dengan penuh keyakinan apa yang benar-benar menjadi tujuan akhir dari pekerjaan kita. Kalau saya, "sedang membangun bangsa untuk memuliakan Allah!"

So yes, i'm so thank God for Setjen, Biro Perlengkapan, dan Bagian Perencanaan BMN. Sekalipun tadinya tidak pernah tau dan membayangkan sedikitpun tentang ketiganya. Jangankan Bagian dan Bironya, Setjen-nya pun tak pernah kepikiran olehku waktu memilih instansi penempatan dulu. Waktu polling penempatan dulu, yang menjadi pilihan pertamaku adalah BPK, kedua Itjen, dan yang ketiga BKF.

But now, I'm falling in love with this job!

Bukan hanya karena aku sudah nangkep tujuan akhirku mau dibawa kemana pekerjaan ini, tapi juga karena aku sudah benar-benar tertarik padanya. Jadi bukan karena ada semacam "pemaksaan/pemasrahan ilahi" gitu, tapi seperti yang sudah kukatakan di awal tadi, ini memang benar-benar sesuai dengan diriku.

Ah, memang Bapa yang satu itu lah ya, jauuuuuh lebih tau apa yang terbaik dan yang (sebenarnya) paling sesuai dengan diri anakNya.

That's why i say again,

I love Your way, God! :)