Thursday, August 2, 2012

Pemimpin Indonesia : Pemimpin yang Menghidupi Pancasila

Data-data dalam politicawave.com menunjukkan bahwa lebih banyak komentar positif publik untuk Jokowi-Ahok daripada untuk Foke-Nara. Malah untuk Fauzi Bowo, komentar negatif semakin banyak saja, sampai banyak masyarakat yang menyerukan agar mereka mundur saja. Apa pasal? Dengan menyimak analisa-analisa yang dilakukan oleh PoliticaWave, saya menyimpulkan bahwa mereka masih kurang menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila adalah dasar Negara Indonesia. Yang namanya dasar, pasti lah selalu jadi acuan dimanapun kaki berpijak. Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia tentu harus mempunyai gubernur yang berpegang pada Pancasila. Namun beberapa periode terakhir, Pancasila seakan telah kabur entah kemana.
Kini saatnya Gubernur Jakarta kelak mengacu kembali pada Pancasila:


1.  KETUHANAN YANG MAHA ESA
  • cinta kepada Tuhan (menaati perintahNya, menjauhi laranganNya) dan membuktikannya dalam pemerintahannya,
  • tidak membiarkan ada rakyatnya yang terhalang beribadah kepada Tuhannya,
  • mendorong rakyatnya untuk saling menghargai dan mengormati walau berbeda-beda keyakinan;

2.  KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
  • memperhatikan kebutuhan dasar rakyatnya untuk makan, punya tempat tinggal, dan mengecap pendidikan, sehingga tidak ada lagi pengemis, anak jalanan dan yang putus sekolah, 
  • memperhatikan kesejahteraan dan hak-hak rakyatnya, sehingga tidak perlu lagi ada demo-demo yang sampai bikin macet jalanan,
  • tidak mencuri hak (uang) rakyat, dan memberi sanksi yang tegas kepada bawahannya yang mencoba mencuri uang rakyat,
  • memperhatikan keamanan masyarakat, dan mengusahakan sebaik-baiknya rasa aman bagi masyarakatnya;

3.  PERSATUAN INDONESIA
  • mengembangkan produksi dalam negeri,
  • mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia;
  • menjaga kebersihan alam Indonesia;

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN
  • mendengar setiap suara rakyat, baik yang berupa saran, kritikan, maupun keluhan, kemudian mengindahkannya, tidak perlu menunggu sampai rakyat marah lalu berdemo di jalanan, bikin Jakarta yang sudah macet pun jadi tambah macet (simak pernyataan Pak SBY disini);

5.  KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
  • berkeinginan agar semua rakyatnya berhak mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan;
  • tidak bergaya hidup mewah, ketika rakyatnya banyak yang hidup menderita. Dalam berita ini, seorang anggota DPR, Lily Wahid, mengatakan hidup mewah itu cerminan lemahnya empati terhadap rakyat;
  • tidak eksklusif, termasuk ketika mobilnya lewat, jalanan untuk umum tidak ditutup, sementara rakyatnya harus ‘menikmati’ kemacetan selama berjam-jam.

Dengan tetap mengacunya pada Pancasila, otomatis Gubernur Jakarta pun akan mengerjakan segala usaha-usaha terbaiknya demi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya rakyat Jakarta, baik dalam hal kesejahteraan rakyatnya, maupun pelestarian lingkungannya.

No comments:

Post a Comment