Tuesday, February 26, 2013

Thank God for the 850k


Hari ini aku baru tersadar bahwa ada untungnya (maksudnya) juga kenapa Tuhan ngijinin aku dibayar per bulannya oleh Negara hanya sebesar Rp. 850.000/bulan.

Kemarin-kemarin hanya tau mengumpat saja dalam hati, “bisa-bisanya Negara ini tega ngasih honor ke kami dengan nilai seminim itu (yang jauuuh di bawah UMR, apalagi untuk lokasi seperti ibukota yang biaya hidupnya wahwahwah), belum lagi kalau kena potongan sekian persen kalau telat (karna macet) dan kalau gak masuk (karna sakit)."



Kini aku mengerti..


Tuhan sedang melatihku!

Tersadar tadi, ketika lagi ngobrol2 sama seorang mas-mas di kantor, dia bilang gini,”lu masih bisa kaya gini khan karna belum punya anak, apalagi kalau ntar anak lu sakit, pasti butuh banyak banget biaya ini itu”. Aku cuma diam senyum ngangguk-ngangguk, tapi dalam hati sempat protes mau bilang,”tapi khan honorku skarang masih 850.000 mas! Ya mungkin akan sama lah sulitnya/deritanya untuk nahan diri buat gak macem2 kekgitu.”

Setelah masnya pergi.. aku merenung sesaat, berpikir “iya ya, ada untungnya juga aku skarang masih diberi honor tiap bulannya hanya sebesar Rp.850.000, di saat aku masih gigih2nya memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Coba kalau begitu masuk ke tempat ini aku udah langsung nerima gaji normal (yakni sekitar 4jutaan), mungkin gak bakal berasa samaku sulitnya menahan diri untuk gak nerima yang macam2 itu. Lantas bila di kemudian harinya aku bakal menghadapi kondisi-kondisi sulit seperti yang disebutkan si mas-mas itu, dan bila pada saat nanti itu passionku untuk mempertahankan kebenaran itu udah mulai redup (jangan sampai, Tuhan), aku mungkin bakal susah setengah mati untuk nolak yang macam-macam itu,, apalagi kalau ‘itu’ sudah dihidangkan begitu saja di depan mata, seperti yang sudah-sudah. Hmm..


Oke, it’s no matter again, kalau sampai sekarang, demi meminimalisir biaya hidup, aku masih harus pulang pergi cibubur-senen tiap hari; merasakan asap-asap kendaraan ibukota selama kurang lebih 4 jam; bela-belain udah mesti bangun jam 4 pagi dan udah ngantuk jam 8an malam; dan gak bisa ikutan kalau ada acara kumpul-kumpul sama teman-teman pulang kerja. Aku rela. Aku rela, kalau dengan begini Tuhan sedang mempersiapkan diriku untuk sesuatu yang lebih besar lagi nanti di depan sana.

Dan aku yakin Tuhan akan terus beri kekuatan.

Thanks for this training, God :')


No comments:

Post a Comment